Kamis, 24 Oktober 2013

Sistem Pakar

Sistem    pakar    atau   expert    sistem    adalah    sebuah    perangkat    lunak  komputer  yang memiliki  basis  pengetahuan  untuk  domain  tertentu  dan menggunakan  penalaran inferensi menyerupai  seorang  pakar  dalam  memecahkan masalah.


Keuntungan 
Ada banyak manfaat atau keuntungan yang dapat diperolah dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain :
  1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
  2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
  3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
  4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
  5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
  6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Berikut ini merupakan perbandingan antara kemampuan pakar manusia dan pakar komputer yang menjadi pertimbangan pengembangan sistem pakar.
Pakar Manusia
Pakar Komputer
Terbatas waktu karena manusia membutuhkan istirahat.
Tidak terbatas karena dapat digunakan kapanpun juga.
Tempat akses bersifat lokal pada suatu tempat saja di mana pakar berada.
Dapat digunakan di berbagai tempat.
Pengetahuan bersifat variabel dan dapat berubah-ubah tergantung situasi.
Pengetahuan besifat konsisten.
Kecepatan untuk menemukan solusi sifatnya bervariasi.
Kecepatan untuk memberikan solusi konsisten dan lebih cepat daripada manusia.
Biaya yang harus dibayar untuk konsultasi biasanya sangat mahal.
Biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Minggu, 15 September 2013

ANALISIS FISHBONE



Dr. Kaoru Ishikawa seorang ilmuwan Jepang, merupakan tokoh kualitas yang telah memperkenalkan user friendly control, Fishbone cause and effect diagram, emphasised the ‘internal customer’ kepada dunia. Ishikawa juga yang pertama memperkenalkan 7 (sevenquality tools: control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, and flowchart yang sering juga disebut dengan “7 alat pengendali mutu/kualitas” (quality control seven tools).
Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah. Alasannya sederhana. Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu setiap tim untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu permasalahan.
Diagram “tulang ikan” ini dikenal dengan cause and effect diagram. Kenapa Diagram Ishikawa juga disebut dengan “tulang ikan”?…..ya memang kalau diperhatikan rangka analisis diagram Fishbone bentuknya ada kemiripan dengan ikan, dimana ada bagian kepala (sebagai effect) dan bagian tubuh ikan berupa rangka serta duri-durinya digambarkan sebagai penyebab (cause) suatu permasalahan yang timbul.
Dari gambar di atas terlihat bahwa faktor penyebab problem antara lain (kemungkinan) terdiri dari : material/bahan baku, mesin, manusia dan metode/cara. Semua yang berhubungan dengan material, mesin, manusia, dan metode yang “saat ini” dituliskan dan dianalisa faktor mana yang terindikasi “menyimpang” dan berpotensi terjadi problem. Ingat,..ketika sudah ditemukan satu atau beberapa “penyebab” jangan puas sampai di situ, karena ada kemungkinan masih ada akar penyebab di dalamnya yang “tersembunyi”. Bahasa gaulnya, jangan hanya melihat yang gampang dan nampak di luar.
Ishikawa mengajarkan kita untuk melihat “ke dalam” dengan bertanya “mengapa?……mengapa?…dan mengapa?”. Hanya dengan bertanya “mengapa” beberapa kali kita mampu menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya. Penyebab sesungguhnya, bukan gejala.
Dengan menerapkan diagram Fishbone ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar “penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya.

Kaoru Ishikawa, ilmuwan yang banyak menyumbangkan pemikiran di bidang manajemen kualitas ini lahir pada tahun 1915 di Tokyo, Jepang. Alumni teknik kimia Universitas Tokyo ini ingin merubah konsep pemikiran manusia tentang bekerja. Ishikawa mengurai secara rinci prinsip plan-do-check-act W.Edward Deming, sang kreator P-D-C-A menjadi;
1. Plan-P
>> Tentukan gol dan target
>> Tentukan cara/metode mencapai gol
2. Do-D
>> Terlibat dalam pendidikan dan pelatihan
>> Implementasi pekerjaan
3. Check-C
>> Cek akibat dari implementasi
4. Act-A
>> Mengambil tindakan yang sesuai
Bagaimana Menggunakan Diagram Fishbone?
Ya….inilah bagian yang paling penting. Ishikawa san telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Kumpulkanlah beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai menyangkut problem yang terjadi. Semua anggota tim memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu.
Ini tentu bisa dimakhlumi, manusia mempunyai keterbatasan dan untuk mencapai hasil maksimal diperlukan kerjasama kelompok yang tangguh. Masalah-masalah klasik di industri manufaktur seperti:
>> keterlambatan proses produksi
>> tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
>> mesin produksi yang sering mengalami trouble
>> output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi
>> produktivitas yang tidak mencapai target
>> complain pelanggan yang terus berulang
dan segudang masalah besar dan rumit lainnya, perlu ditangani dengan benar.
Solusi instan yang hanya mampu memandang sampai tingkat gejala, tidak akan efektif. Masalah mungkin akan teratasi sesaat, namun cepat atau lambat akan datang kembali.
Kaoru Ishikawa yang juga penggagas konsepimplementation of quality circles ini sangat percaya pentingnya dukungan dan kepemimpinan dari manajemen puncak (top management) dalam suatu organisasi/perusahaan didukung oleh kerjasama tim (teamwork) yang solid sangat berperan dalam pembuatan produk unggul dan berkualitas.
Selesaikanlah suatu masalah sampai ke akar-nya dengan tuntas agar masalah yang sama tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Selamat mengimplementasikan diagram Ishikawa!.
Sumber


Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah teamcenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005, p. 247).


Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar  penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendlytoolsyang user friendly  disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 1–6).
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau  masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Untuk lebih jelasnya, saya akan menguraikan prosedur atau langkah-langkah pembuatan fishbone diagram di bawah ini.

Langkah-Langkah Pembuatan Fishbone Diagram

Pembuatan fishbone diagram kemungkinan akan menghabiskan waktu sekitar 30-60 menit dengan peserta terdiri dari orang-orang yang kira-kira mengerti/paham tentang masalah yang terjadi, dan tunjuklah satu orang pencatat untuk mengisi fishbone diagram. Alat-alat yang perlu disiapkan adalah: flipchart atau whiteboard dan marking pens atau spidol.

LANGKAH 1: MENYEPAKATI PERNYATAAN MASALAH

  • Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalamfishbone seperti “kepala ikan”.
  • Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
  • Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).
fishbone-step1
Gambar 1. Pembuatan Fishbone Diagram — Menyepakati Pernyataan Masalah

LANGKAH 2: MENGIDENTIFIKASI KATEGORI-KATEGORI

  • Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
  • Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
    • Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
      • Machine (mesin atau teknologi),
      • Method (metode atau proses),
      • Material (termasuk raw materialconsumption, dan informasi),
      • Man Power (tenaga  kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power(pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
      • Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
      • Milieu / Mother Nature (lingkungan).
    • Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
      • Product (produk/jasa),
      • Price (harga),
      • Place (tempat),
      • Promotion (promosi atau hiburan),
      • People (orang),
      • Process (proses),
      • Physical Evidence (bukti fisik), dan
      • Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
    • Kategori 5S   yang biasa digunakan dalam industri jasa:
      • Surroundings (lingkungan),
      • Suppliers (pemasok),
      • Systems (sistem),
      • Skills (keterampilan), dan
      • Safety (keselamatan).
  • Kategori di atas hanya sebagai saran, kita bisa menggunakan kategori lain yang dapat membantu mengatur gagasan-gagasan. Jumlah kategori biasanya sekitar 4 sampai dengan 6 kategori. Kategori pada contoh ini lihat Gambar 2.
fishbone-step2
Gambar 2. Pembuatan Fishbone Diagram — Mengidentifikasi Kategori-Kategori

LANGKAH 3: MENEMUKAN SEBAB-SEBAB POTENSIAL DENGAN CARA BRAINSTORMING

  • Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesibrainstorming.
  • Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
  • Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
  • Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
  • Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.
fishbone-step3
Gambar 3. Pembuatan Fishbone Diagram — Menemukan Sebab-Sebab Potensial

LANGKAH 4: MENGKAJI DAN MENYEPAKATI SEBAB-SEBAB YANG PALING MUNGKIN

  • Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-subnya.
  • Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
  • Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
  • Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
  • Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
  • Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram(lihat Gambar 4).
fishbone-step4
Gambar 4. Pembuatan Fishbone Diagram — Melingkari Sebab yang Paling Mungkin
Diskusi selama sesi brainstorming hendaknya dirangkum, seperti terlihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Rangkuman diskusi pada sesi brainstorming fishbone diagram
Possible Root CauseDiscussionRoot Cause?
MAN
Kemampuan karyawan melakukan tugas (cedera lama, fisik)Cedera personil teridentifikasi saat briefing K3*. Pelaksanaan tugas tidak tergantung pada fisik.N
Tidak tahu prosedur K3Awareness training di OJT sudah disediakanN
Tidak mengikuti prosedur K3Karyawan baru di-briefing K3 dan sistem penaltiN
Tidak menghadiri training K3Pelatihan K3 diberikan dalam orientasi dan OJTN
MACHINE / TOOLS
Tinggi tempat kerja rendahBukan akar masalah jika metode dapat diubahN
Part sudah usangTidak ada part usang menyebabkan insidenN
Tidak ada tanda bahayaTanda bahaya sudah adaN
METHOD
Prosedur tidak diperbaharuiReview prosedur rutin setahun sekaliN
Tidak ada prosedur K3Prosedur meliputi prosedur K3 untuk semua kegiatanN
Prosedur K3 salahProsedur sudah ditinjau oleh supervisor, manajer, dept. headN
Prosedur K3 membingungkanProsedur sudah ditinjau oleh supervisor, manajer, dept. headN
Prosedur terlalu manualBag dipegang operator, perlu memastikan tidak ada kebocoran oli, dll.Y
Tidak ada komunikasi K3Disertakan dalam OJTN
MATERIAL
APD** yang salahVerifikasi dengan vendor sebelum membeliN
Material yang tidak bisa diandalkan bahan (bag kimia)Bag plastik rentan robek bila menyentuh objek tajamY
Kualitas rendah (pipa, APD, bagkimia)Verifikasi dengan vendor sebelum membeliN
Material yang digunakan salah (pipa, APD, bag kimia)Verifikasi dengan vendor sebelum membeliN
Tidak ada APD yang disediakanAPD sudah disediakan untuk semua aktivitas berbahayaN
*) K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja
**) APD = Alat Pelindung Diri
Dari contoh di atas, fishbone diagram dapat menemukan akar permasalahan, yaitu kabut oli selama ini dibersihkan dengan ditampung di bag plastik yang rentan robek dan selama tidak ada bag plastik ada kemungkinan oli menetes jika kran rusak, solusi bisa dengan menambahkan containment tray atau safety cabinet yang permanen menempel pada pipa.
Jika masalah rumit dan waktunya memungkinkan, kita bisa meninggalkan fishbone diagram di dinding selama beberapa hari untuk membiarkan ide menetas dan membiarkan orang yang lalu lalang turut berkontribusi. Jika  fishbone diagram terlihat timpang atau sempit, kita bisa mengatur ulang fishbone diagram dengan kategori sebab utama yang berbeda. Kunci sukses fishbone diagram adalah terus bertanya “Mengapa?”, lihatlah diagram dan carilah pola tanpa banyak bicara, dan libatkan orang-orang di “grass root” yang terkait dengan masalah karena biasanya mereka lebih mengerti  permasalahan di lapangan.
Rujukan:

DitjenNak. (2000). Panduan pelatihan total quality management dan meningkatkan sistem-sistem organisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Purba, H.H. (2008, September 25). Diagram fishbone dari Ishikawa. Retrieved fromhttp://hardipurba.com/2008/09/25/diagram-fishbone-dari-ishikawa.html
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality Press. Available from http://asq.org/quality-press/display-item/index.html?item=H1224
Sumber : http://tianno.wordpress.com/2012/05/

Kamis, 05 September 2013

How to Install a .run File

For this How To I am going to be using the dummy name "example.run". You should replace this with the name of the file you are trying to install.


1. Open a terminal. In Gnome the terminal is found in Applications>Accessories>Terminal.
2. Navigate to the directory of the .run file. For this example, I have mine on the desktop so I would type in "cd ~/Desktop" and press enter.
3. Type "chmod +x example.run" (press enter).
4. Now type "./example.run", press enter, and the installer will run.

Selasa, 27 Agustus 2013

Teknik Paging : syntax query untuk membatasi jumlah baris dari hasil query

Di MySQL menggunakan 'LIMIT baris_awal, jumlah_baris'
contoh : SELECT namafield FROM namatabel ORDER BY namafield ASC/DESC LIMIT baris_awal, jumlah_baris


Di Oracle menggunakan ROWNUM
contoh : SELECT F.* FROM (SELECT *, ROWNUM rnum FROM
(SELECT namafield FROM namatabel ORDER BY namafield) F
WHERE ROWNUM <= jumlah_baris) WHERE rnum >= baris_awal

Di SQL Server
Contoh : Select TOP jumlah_baris * From namatable
where id NOT IN (Select TOP baris_awal id From namatable )


sumber : https://www.facebook.com/groups/programmervbindonesia/permalink/10151160487374271/

Selasa, 05 Maret 2013

Cara Menghapus Spooling Printer Yang Eror / Tidak Bisa di Cancle

Sebagian dari anda pasti pernah mengalami masalah dengan printer nya seperti gambar di bawah ini :
print-queue

Ketika kita hendak mencetak dokumen, terkadang menemui kendala dari printer apakah itu printernya macet, kertas tersangkut, tinta habis atau kendala lain. Ketika printer masih dalam proses job print kita terkadang menemui kendala, dokumen tidak bisa di cancel atau di delete, sehingga tidak bisa melakukan proses printing untuk document lain yang sedang dalam antrian meskipun printer sudah di restart atau bahkan merestart PC, namun Printer masih belum bisa digunakan juga karena masih ada error document di dalam print queue.
Berikut adalah cara-cara mengatasi masalah tersebut tanpa harus merestart PC.

1. Stop spooler dengan cara :
Click Start -> Run ketik :  Services.msc



maka akan muncul jendela services seperti di bawah ini:
print-spooller



2. Cari service dengan nama Print Spooler.
Klik kanan Print Spooler dan klik Stop .
print-spooller-stop



3. Delete  spool files.
Buka windows explorer ( bisa dengan cara buka My computer atau klik tombol Windows + E di keyboard).
Masuk ke C:WINDOWSsystem32spoolPRINTERS .
win-explorer
Delete semua file yang ada didalam folder.
Catatan : Jika spooler berjalan dengan benar, folder seharusnya kosong jika printer tidak di jalankan. Menghapus file yang terjebak dapat membebaskan spooler dan dapat melanjutkan operasi secara normal.



4. Restart service spooler.
print-spooller-start
Klik kanan di Print Spooler tadi lalu klik start.

 
Sumber: http://viruses.wordpress.com

Minggu, 03 Februari 2013

How To Enable Wireless is disabled by hardware switch in ubuntu ultimate 3.5/ubuntu 12.04 with laptop HP 430

i have some problem in ubuntu ultimate 3.5 my wifi is disable and always said that my  Wireless is disabled by hardware switch. first i tray to type



#:rfkill unblock all

from my terminal but it didn't work at all so i have another solution i try to enable it form bios

1. try to go to your bios
2. go to exit tab
3. go to load setup default
4. save your setting
5. exit

try to go to your ubuntu linux and see , it's work for my laptop


and here a the video that my be help you

Sabtu, 12 Januari 2013

Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru's Synopsis

Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru's Synopsis


Eita enters high school aiming for the National University School of Medicine. Because of his parents' divorce—and his goal—he shuns anything to do with romance or love. One day, Masuzu, the school beauty with the silver hair who has just returned to the country, enters his life in a most unexpected way. Chiwa, his childhood friend since elementary school, will not let this go without a fight.
AnimeUltima is the place to watch Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru online episodes free. We also provide Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru direct download and torrent links! All Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru episodes are updated every hour by our search engine. To begin watching Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru

download